Minggu, 23 November 2008

Kumpul Bareng

Crew SCBDBerkunjung ke pantai carita didaerah anyer,

Orangtua HAMZANWADI

Ayahandanya TGH. Abdul Madjid terkenal dengan penggilan “Guru Mu’minah” adalah seorang muballigh dan terkenal pemberani. Beliau pernah memimpin pertempuran melawan kaum penjajah, sedangkan ibundanya Hajjah Halimatus Sa’diyah terkenal sangat salehah.

Jalan-Jalan

Oezank Soepriyatna As_Syianjury

Jumat, 21 November 2008

Silsilah Biografi Pendiri NW TGKH.M.ZAINUDDIN ABDUL MADJID

Penulis : admin
Selasa, 07 Oktober 2008
Indeks Artikel
Silsilah Pendiri NW TGKH.M.ZAINUDDIN ABDUL MADJID
Pujiannya
Kepemimpinannya
Perjuangannya
Pejuang dan Perintis Kemerdekaan

TGKH M. Zainuddin abdul madjid“Wariskanlah NW mu kepada anak cucumu dimana saja kamu berada dan kembangkanlah Ia” adalah Wasiat Maulana Syaikh Yang harus di pegang oleh semua Abituren Nahdlatul wathan agar senantiasa mengembangkan NW dengan ikhlas hati sesuai dengan kemampuan yang di miliki. Hal inilah yang menggugah hati kami untuk menyebarkan nama harum NW yang didirikan oleh Ulama’ Terkemuka Dunia khususnya Lombok Indonesia TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid. Agar kita semua tahu dan bisa meneladani dan mengikuti jejak langkah beliau untuk memperjuangkan islam ahlussunnah wal-jamaah lewat Nahdlatul Wathan.

Kelahiran dan Keluarganya

Al Mukarram Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dilahirkan di kampung Bermi Pancor Lombok Timur Nusa Tenggar Barat pada tanggal 17 Rabiul Awal 1316 H. (1898 M) dari perkawinan Tuan Guru Haji Abdul Madjid dengan Hajjah Halimtus Sa’diyah. Nama kecil beliau Muahammad Saggaf, nama ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa yang sangat menarik untuk dicermati yakni 3 (tiga) hari sebelum beliau dilahirkan. TGH. Abdul Madjid didatangi orang waliyullah masing-masing dari Hadramaut dan Magrabi. Kedua waliyullah itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama, yakni “Saqqaf”. Kedua waliyullah itu berpesan kepada TGH. Abdul Madjid supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama “Saqqaf” Saqqaf artinya “tukang memperbaiki atap”, Kata “Saqqaf” di Indonesiakan menjadi “Saggaf” dan untuk dialek Bahasa Sasak menjadi “Segep”. Itulah sebabnya beliau sering dipanggil dengan “Gep” oleh Ibunda Hajjah Halimatus Sa’diyah.

Setelah menunaikan ibadah haji, nama kecil tersebut diganti dengan “Haji Muhammad Zainuddin”. Nama ini pun diberikan oleh ayah beliau sendiri yang diambil dari nama seorang ulama besar yang mengajar di Masjidil Haram. Akhlak dan kepribadian ulama besar itu sangat menarik hati sang ayah. Nama ulama besar itu Syaikh Muhammad Zainuddin Serawak.

Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah anak bungsu. Kakak kandung beliau lima orang, yakni Siti Syarbini, Siti Cilah, Hajjah Saudah, Haji Muhammad Sabur dan Hajjah Masyitah.

Ayahandanya TGH. Abdul Madjid terkenal dengan penggilan “Guru Mu’minah” adalah seorang muballigh dan terkenal pemberani. Beliau pernah memimpin pertempuran melawan kaum penjajah, sedangkan ibundanya Hajjah Halimatus Sa’diyah terkenal sangat salehah.
Sejak kecil Al-mukarram Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid terkenal sangat jujur dan cerdas. Karena itu tidaklah mengherankan bila ayah-bundanya memberikan perhatian istimewa dan menumpahkan kasih sayang begitu besar kepada beliau. Ketika melawat ke Tanah Suci Makkah untuk melanjutkan studi, ayah Bundanya ikut mengantar ke Tanah Suci. Ayahandanyalah yang mencarikan guru tempat beliau belajar pertama kali di Masjidil Haram dan sempat menemani beliau di Tanah Suci sampai dua kali musim haji. Sedangkan ibundanya Hajjah Halimatus Sa’diyah ikut bermukim di Tanah Suci mendampingi dan mengasuh beliau sampai ibundanya tercintanya itu berpulang ke rahmatullah tiga setengah tahun kemudian dan dimakamkan di Mu’alla Makkah.

Dengan demikian tampaklah betapa besar perhatian ayah-bundanya terhadap pendidikan beliau. Hal ini juga tercermin dari sikap ibundanya bahwa setiap kali beliau berangkat untuk menuntut ilmu, ibundanya selalu mendo’akan dengan ucapan “Mudah mudahan engkau mendapat ilmu yang barakah” sambil berjabat tangan serta terus memperhatikan kepergian beliau sampai tidak terlihat lagi oleh pandangan mata. Pernah suatu ketika, beliau lupa pamit pada ibundanya. Beliau sudah jauh berjalan sampai ke pintu gerbang baru sang ibu melihatnya. Sang ibu memanggil beliau untuk kembali Beliau pun kembali. Lalu sang ibu mendoakan kemudian beliau berangkat. Hal ini merupakan suatu pertanda bahwa betapa besar kesadaran ibundanya akan penting dan mustajabnya do’a ibu untuk sang anak sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasullah SAW, bahwa do’a ibu menduduki rangking kedua setelah doa Rasul. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa beliau


PENDIRIAN ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN



Organisasi Nahdlatul Wathan didirikan oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Nama beliau ini sering ditulis dengan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Beliau juga disebut dengan Maulana Syaikh, Tuan Guru Datok, dan lain-lain.
Nahdlatul Wathan berasal dari kata نهضة dan الوطن. Kata نهضة berarti kebangkitan, pembangunan, membangun, dan الوطن berarti tanah air, bangsa.jadi ditinjau dari segi bahasa Nahdlatul Wathan berarti kebangkitan bangsa ( tanah air ), membangun bangsa dan tanah air. Nahdlatul Wathan disingkat dengan NW. Sedangkan menurut istilah Nahdlatul Wathan adalah organisasi kemasyarakatan Islam Ahlussunnah wal jama’ah ‘ala Mazhabil Imamisy Syafi’I r.a.dan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah Islamiyah didirikan oleh Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Sebelum mendirikan Organisasi Nahdlatul Wathan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan Pesantren Al-Mujahidin, Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah ( NWDI ), dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah ( NBDI ). Pesantren Al-Mujahidin beliau dirikan di Kampung Bermi Pancor pada tahun 1934, tiga bulan setelah beliau kembali dari Tanah Suci Makkah. Pendirian pesatren ini didorong oleh keinginan beliau untuk memajukan masyarak khususnya di Pulau Lombok yang pada masa itu masih berada dalam kebodohan dan keterbelakangan akibat dari tekanan pemerintah kolonial Belanda yang sudah lama menjajah bangsa Indonesia. Menurut beliau untuk mengangkat harkat dan martabat umat Islam maka diperlukan adanya lembaga pendidikan untuk meraih kebahagiaan hidup didunia da di akhirat.

Kemajuan yang dicapai oleh pesantren ini menyulut kemarahan orang-orang yang hasad dan takut kehilangan pengaruh. Mereka menyebarkan berbagai fitnah sehingga tidak sedikit wali santri yang mencabut anaknya sehingga santri Pesantren Al- Mujahidin tinggal 50 orang. Bahkan ssudah beliau berencana dan bertekad untuk mendirikan madrasah sebagai kelanjutan Pesantren Al-Mujahidin para pemuka Desa Pancor memberhentikan beliau sebagai imam dan Khatib dimasjid Pancor sehingga terpaksalah beliau jum’atan ke Labuhan Haji selama kurang lebih 3 tahun. Namun demikian, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sedikitpun tidak mundur dari perjuangan. Semua fitnahan dan hasutan tersebut dijadkan sebagai pendorong untuk lebih aktif mewujudkan cita-citanya memajukan umat Islam melalui pendidikan. Sehingga pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah yang disinkat NWDI secara resmi berdiri. Hari lahir Madrasah NWDI setiap tahun diperingti oleh warga Nahdlatul Wathan yang dikenal dengan HULTAH NWDI .Madrasah NWDI, khusus mendidik kaum laki-laki. Waktu belajarnya dari pukul 07.30 – 13.00 WITA. Adapun mata pelajaran yang diajarkan yakni membaca Al- Qur’an, Tajwid, Tafsir, Ushul Tafsir, Hadist, Musthalahul Hadist, Tauhid, Fiqih, Ushul Fiqih, Tashawuf, Tarikh, Ilmu-Ilmu bahasa Arab seperti Nahwu, Sharaf, Balaghah, ’ Arud, Ilmu Falak, Manthiq, dan lain-lain. Semua mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah NWDI adalah pelajaran agama. Madrasah NWDI menamatkan angkatan pertama pada tahun 1941.

Setelah Madrasah NWDI menamatkan angkatan pertama maka TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berusaha mengembangkan madrasah tersebut dengan mendirikan madrasah khusus untuk kaum wanita, yakni Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah yang disingkat dengan NBDI pada tanggal 15 Rabi’ul Akhir 1362 H. ( 21 April 1943 M ). Pendirian Madrasah NBDI ini dilatar belakangi dengan satu prinsip bahwa pendidikan bagi kaum wanita sangatlah penting karena kaum wanita adalah ‘ imadul bilad ( tiang negara ). Kalau kaum wanita baik maka baiklah suatu negara. Mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah NWDI. Waktu belajarnya pada sore hari, yakni dari pukul 13.30 – 17. 00 WITA dan menamatkan angkatan pertama pada tahun 1949.

Di antara alumni ( abituren ) Madrasah NWDI atau NBDI yang kembali ke kampung halamannya ada yang mendirikan madrasah cabang NWDI dan NBDI, di samping mengadakan kegiatan daqwah dan sosial. Pada awal tahun 1953 madrasah cabang NWDI dan NBDI itu sudah berjumlah 66 buah, tersebar diberbagai tempat di Pulau Lombok. Nah , untuk mengkoordinir, membina dan mempertanggungjawabkan lembaga pendidikan dan kegiatan-kegiatan di bidang sosial dan dakwah Islamiyah tersebut maka TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan Organisasi Nahdlautul Wathan pada Hari Ahad, tanggal 15 Jumadil Akhir 1372 H ( 1 Maret 1953 M ) di Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

Pendidikan Anak Dalam Islam

oleh : Yusuf Muhammad Al-Hasan

Dan orang-orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
( QS. Al-Furqan : 74 )
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS. At Tahrim: 6 ).
“Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendo’akannya.”
(HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

PENDAHULUAN
Segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rasul termulia, kepada keluarga dan para sahabatnya.
Seringkali orang mengatakan: “Negara ini adikuasa, bangsa itu mulia dan kuat, tak ada seorangpun yang berpikir mengintervensi negara tersebut atau menganeksasinya karena kedigdayaan dan keperkasaannya” .
Dan elemen kekuatan adalah kekuatan ekonomi, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadipusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi mubadzir tanpa ada orang yang mengatur dan mendaya-gunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat.
Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan berkhidmat kepada tanah air.
Sepatutnya umat Islam memperhatikan pendidikan anak dan pembinaan individu untuk mencapai predikat “umat terbaik”, sebagaimana dinyatakan Allah ‘Azza Wa lalla dalam firman-Nya:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dariyang munkar… “. (Surah Ali Imran : 110).
Dan agar mereka membebaskan diri dari jurang dalam yang mengurung diri mereka, sehingga keadaan mereka dengan umat lainnya seperti yang beritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
“Hampir saja umat-umat itu mengerumuni kalian bagaikan orang-orang yang sedang makan berkerumun disekitar nampan.”. Ada seorang yang bertanya: “Apakah karena kita berjumlah sedikit pada masa itu?” Jawab beliau: “Bahkan kalian pada masa itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Allah niscaya mencabut dari hati musuh kalian rasa takut kepada kalian, dan menanamkan rasa kelemahan dalam dada kalian”. Seorang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah maksud kelemahan itu?” Jawab beliau: “Yaitu cinta kepada dunia dan enggan mati”.

PERANAN KELUARGA DALAM ISLAM
Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karerena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak, yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupanya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas, sehingga tak mudah hilang atau berubah sudahnya.
Dari sini, keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat. Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan mempersiapkan personil-personilnya.
Musuh-musuh Islam telah menyadari pentingya peranan keluarga ini. Maka mereka pun tak segan-segan dalam upaya menghancurkan dan merobohkannya. Mereka mengerahkan segala usaha ntuk mencapai tujuan itu. Sarana yang mereka pergunakan antara lain:

1. Merusak wanita muslimah dan mempropagandakan kepadanya agar meninggallkan tugasnya yang utama dalam menjaga keluarga dan mempersiapkan generasi.

2. Merusak generasi muda dengan upaya mendidik mereka di tempat-tempat pengasuhan yang jauh dari keluarga, agar mudah dirusak nantinya.

3. Merusak masyarakat dengan menyebarkan kerusakan dan kehancuran, sehingga keluarga, individu dan masyarakat seluruhnya dapat dihancurkan.

Sebelum ini, para ulama umat Islam telah menyadari pentingya pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika membahas tentang peran kedua orangtua dalam pendidikan mengatakan: “Ketahuilah, bahwa anak kecil merupakan amanat bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun dan condong kepada apa saja yang disodorkan kepadanya Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan berbahagialah kedua orang tuanya di dunia dari akherat, juga setiap pendidik dan gurunya. Tapi jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan sebagai mana binatang temak, niscaya akan menjadi jahat dan binasa. Dosanya pun ditanggung oleh penguru dan walinya. Maka hendaklah ia memelihara mendidik dan membina serta mengajarinya akhlak yang baik, menjaganya dari teman-teman jahat, tidak membiasakannya bersenang-senang dan tidak pula menjadikannya suka kemewahan, sehingga akan menghabiskan umurnya untuk mencari hal tersebut bila dewasa.”

TUJUAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Banyak penulis dan peneliti membicarakan tentang tujuan pendidikan individu muslim. Mereka berbicara panjang lebar dan terinci dalam bidang ini, hal yang tentu saja bermanfaat. Apa yang mereka katakan kami ringkaskan sebagai berikut:
” Nyatalah bahwa pendidikan individu dalam islam mempunyai tujuan yang jelas dan tertentu, yaitu: menyiapkan individu untuk dapat beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tak perlu dinyatakan lagi bahwa totalitas agama Islam tidak membatasi pengertian ibadah pada shalat, shaum dan haji; tetapi setiap karya yang dilakukan seorang muslim dengan niat untuk Allah semata merupakan ibadah.” (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Mu’atstsirat as Salbiyah fi Tarbiyati at Thiflil Muslim wa Thuruq ‘Ilajiha, hal. 76.

MEMPERHATIKAN ANAK SEBELUM LAHIR
Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih isteri yang shalelhah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :
” Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi” (HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda :
“Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, nisacayaterjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar”
Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita:
“Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya, membaca: “Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami”. Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan yang dapat mencelakakannya”.

MEMPERHATIKAN ANAK KETIKA DALAM KANDUNGAN
Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah :
“Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan (membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita hamil” (Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa’i. Kata Al Albani dalam Takhrij al Misykat: “Isnad hadits inijayyid’ )
Sang ibu hendaklah berdo’a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum muslimin. Karena termasuk do’a yang dikabulkan adalah do’a orangtua untuk anaknya.
MEMPERHATIKAN ANAK SETELAH LAHIR
Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di sekitamya melakukan hal-hal berikut:

1. Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini. Firman Allah ‘Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam bersama malaikat:
“Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya) Ya ‘qub. ” (Surah Hud : 71).
Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya ‘Alaihissalam:
“Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu ) Yahya ” (Ali Imran: 39).
Adapun tahni’ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendo’akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )” ( Hadits riwayat Muslim dan Abu Dawud).
Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: Penunggang kuda menyampaikan selamat kepadamu. Hasan pun berkata: Dari mana kau tahu apakah dia penunggang kuda atau himar? Maka orang itu bertanya: Lain apa yang mesti kita ucapkan. Katanya: Ucapkanlah:
“Semoga berkah bagimu dalam anak, yang diberikan kepadamu, Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dikaruniai kebaikannya, dan dia mencapai kedewasaannya” ( Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Tuhfatul fi Ahkamil Maulud.)

2. Menyerukan adzan di telinga bayi.
Abu Rafi’ Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan:
“Aku melihat Rasulullah memperdengarkan adzan pada telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah” ( Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi.
Hikmahnya, Wallahu A’lam, supaya adzan yang berisi pengagungan Allah dan dua kalimat syahadat itu merupakan suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi. Juga sebagai perisai bagi anak, karena adzan berpengaruh untuk mengusir dan menjauhkan syaitan dari bayi yang baru lahir, yang ia senantiasa berupaya untuk mengganggu dan mencelakakannya. Ini sesuai dengan pemyataan hadits:
” Jika diserukan adzan untuk shalat, syaitan lari terbirit-birit dengan mengeluarkan kentut sampai tidak mendengar seruan adzan” (Ibid)

3. Tahnik (Mengolesi langit-langit mulut).
Termasuk sunnah yang seyogianya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi adalah tahnik, yaitu melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau menghaluskannya dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi. Caranya,dengan menaruh sebagian korma yang sudah lembut di ujung jari lain dimasukkan ke dalam mulut bayi dan digerakkan dengan lembut ke kanan dan ke kiri sampai merata. Jika tidak ada korma, maka diolesi dengan sesuatu yang manis (seperti madu atau gula). Abu Musa menuturkan:
“Ketika aku dikaruniai seorang anak laki-laki, aku datang kepada Nabi, maka beliau menamainya Ibrahim, mentahniknya dengan korma dan mendo’akan keberkahan baginya, kemudian menyerahkan kepadaku”.
Tahnik mempunyai pengaruh kesehatan sebagaimana dikatakan para dokter. Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat majalah Al Ummah, Qatar, edisi 50, menyebutkan: “Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mu’jizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah di baliknya. Para dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil (terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal:
a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan).
b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin di sekelilingnya.”‘

4. Memberi nama.
Termasuk hak seorang anak terhadap orangtua adalah memberi nama yang baik. Diriwayatkan dari Wahb Al Khats’ami bahwa Rasulullah bersabda:
” Pakailah nama nabi-nabi, dan nama yang amat disukai Allah Ta’ala yaitu Abdullah dan Abdurrahman, sedang nama yang paling manis yaitu Harits dan Hammam, dan nama yang sangat jelek yaitu Harb dan Murrah” ( HR.Abu Daud An Nasa’i)
Pemberian nama merupakan hak bapak.Tetapi boleh baginya menyerahkan hal itu kepada ibu. Boleh juga diserahkan kepada kakek, nenek,atau selain mereka.
Rasulullah merasa optimis dengan nama-nama yang baik. Disebutkan Ibnul Qayim dalam Tuhfaful Wadttd bi Ahkami Maulud, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam tatkala melihat Suhail bin Amr datang pada hari Perjanjian Hudaibiyah beliau bersabda: “Semoga mudah urusanmu”
Dalam suatu perjalanan beliau mendapatkan dua buah gunung, lain beliau bertanya tentang namanya. Ketika diberitahu namanya Makhez dan Fadhih, beliaupun berbelok arah dan tidak melaluinya.( Ibnu Qayim Al Jauziyah, Tuhfatul Wadud, hal. 41.)
Termasuk tuntunan Nabi mengganti nama yang jelek dengan nama yang baik. Beliau pernah mengganti nama seseorang ‘Ashiyah dengan Jamilah, Ashram dengan Zur’ah. Disebutkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan :”Nabi mengganti nama ‘Ashi, ‘Aziz, Ghaflah, Syaithan, Al Hakam dan Ghurab. Beliau mengganti nama Syihab dengan Hisyam, Harb dengan Aslam, Al Mudhtaji’ dengan Al Munba’its, Tanah Qafrah (Tandus) dengan Khudrah (Hijau), Kampung Dhalalah (Kesesatan) dengan Kampung Hidayah (Petunjuk), dan Banu Zanyah (Anak keturunan haram) dengan Banu Rasydah (Anak keturunan balk).” (Ibid)

5. Aqiqah.
Yaitu kambing yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuh dari kelahirannya. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Salman bin Ammar Adh Dhabbi, katanya: Rasulullah bersabda:
“Setiap anak membawa aqiqah, maka sembelihlah untuknya dan jauhkanlah gangguan darinya” (HR. Al Bukhari.)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha,bahwaRasulullah bersabda:
“Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sebanding, sedang untuk anak perempuan seekor kambing” (HR. Ahmad dan Turmudzi).
Aqiqah merupakah sunnah yang dianjurkan. Demikian menurut pendapat yang kuat dari para ulama. Adapun waktu penyembelihannya yaitu hari ketujuh dari kelahiran. Namun, jika tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh boleh dilaksanakan kapan saja, Wallahu A’lam.
Ketentuan kambing yang bisa untuk aqiqah sama dengan yang ditentukan untuk kurban. Dari jenis domba berumur tidak kurang dari 6 bulan, sedang dari jenis kambing kacang berumur tidak kurang dari 1 tahun, dan harus bebas dari cacat.

6. Mencukur rambut bayi dan bersedekah perak seberat timbangannya.
Hal ini mempunyai banyak faedah, antara lain: mencukur rambut bayi dapat memperkuat kepala, membuka pori-pori di samping memperkuat indera penglihatan, pendengaran dan penciuman. (Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyatul Auladfil Islam, juz 1.)
Bersedekah perak seberat timbangan rambutnya pun mempunyai faedah yang jelas.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari bapaknya, katanya:
“Fatimah Radhiyalllahu ‘anha menimbang rambut Hasan, Husein, Zainab dan Ummu Kaltsum; lalu ia mengeluarkan sedekah berupa perak seberat timbangannya (HR. Imam Malik dalam Al Muwaththa’)

7. Khitan.
Yaitu memotong kulup atau bagian kulit sekitar kepala zakar pada anak laki-laki, atau bagian kulit yang menonjol di atas pintu vagina pada anak perempuan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah bersabda:
“Fitrah itu lima: khitan, mencukur rambut kemaluan, memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak” (HR. Al-bukhari, Muslim)
Khitan wajib hukumnya bagi kaum pria, dan rnustahab (dianjurkar) bagi kaum wanita.WallahuA’lam.

Inilah beberapa etika terpenting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan oleh orangtua atau pada saat-saat pertama dari kelahiran anak.
Namun, di sana ada beberapa kesalahan yang terjadi pada saat menunggu kedatangannya Secara singkat, antara lain:

A. Membacakan ayat tertentu dari Al Qur’an untuk wanita yang akan melahirkan; atau menulisnya lalu dikalungkan pada wanita, atau menulisnya lalu dihapus dengan air dan diminumkan kepada wanita itu atau dibasuhkan pada perut danfarji (kemaluan)nya agar dimudahkan dalam melahirkan. ltu semua adalah batil, tidak ada dasamya yang shahih dari Rasulullah, Akan tetapi bagi wanita yang sedang menahan rasa sakit karena melahirkan wajib berserah diri kepada Allah agar diringankan dari rasa sakit dan dibebaskan dari kesulitannya Dan ini tidak bertentangan dengan ruqyah yang disyariatkan.

B. Menyambut gembira dan merasa senang dengan kelahiran anak laki-laki, bukan anak perempuan.
Hal ini termasuk adat Jahiliyah yang dimusuhi Islam. Firman Allah yang berkenaan dengan mereka:
“Apabila seseorang dari merea diberi kabar dengan (kelahiran) anak, perempuan, hitamlah (merah padamlah) matanya, dan dia sangat marah; ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan padanya. Apakah dia akan memeliharannya dengan menanggumg kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang telah mereka lakukan itu”(Surah An Nahl : 58-59).
Mungkin ada sebagian orang bodoh yang bersikap berlebihan dalam hal ini dan memarahi isterinya karena tidak melahirkan kecuali anak perempuan. Mungkin pula menceraikan isterinya karena hal itu, padahal kalau dia menggunakan akalnya, semuanya berada di tangan Allah ‘Azza wa lalla. Dialah yang memberi dan menolak. Firman-Nya:
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki atau Dia menganugerahkan kepada siapa yang dia kehendaki-Nya, dan dia menjadikan Mandul siapa yang Dia kehendaki…” (Surah Asy Syura :49-50).
Semoga Allah memberikan petunjukkepada seluruh kaum Muslimin.

C. Menamai anak dengan nama yang tidak pantas.Misalnya, nama yang bermakna jelek, atau nama orang-orang yang menyimpang seperti penyanyi atau tokoh kafir. Padahal menamai anak dengan nama yang baik merupakan hak anak yang wajib atas walinya.
Termasuk kesalahan yang berkaitan dengan pemberian nama, yaitu ditangguhkan sampai setelah seminggu.

D. Tidak menyembelih aqiqah untuk anak padahal mampu melakukannya. Aqiqah merupakan tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam, dan mengikuti tuntunan beliau adalah sumber segala kebaikan.

E. Tidak menetapi jumlah bilangan yang ditentukan untuk aqiqah. Ada yang mengundang untuk acara aqiqah semua kenalannya dengan menyembelih 20 ekor kambing, ini merupakan tindakan berlebihan yang tidak disyariatkan. Ada pula yang kurang dari jumlah bilangan yang ditentukan, dengan menyembelih hanya seekor kambing untuk anak iaki-laki, inipun menyalahi yang disyariatkan. Maka hendaklah kita menetapi sunnah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasalam tanpa menambah ataupun mengurangi.

F. Menunda khitan setelah akil baligh.Tradisi ini dulu terjadi pada beberapa suku, seorang anak dikhitan sebelum kawin dengan cara yang biadab di hadapan orang banyak.
Itulah sebagian kesalahan, dan masih banyak lainnya. Semoga cukup bagi kita dengan menyebutkan etika dan tata cara yang dituntunkan ketika menerima kelahiran anak. Karena apapun yang bertentangan dengan hal-hal tersebut, termasuk kesalahan yang tidak disyariatkan. (Disarikan dari kitab Adab Istiqbal al Maulud fil Islam, oleh ustadz Yusuf Abdullah al Arifi)

MEMPERHATIKAN ANAK PADA USIA ENAM TAHUN PERTAMA
Periode pertama dalam kehidupan anak (usia enam tahun pertama) merupakan periode yang amat kritis dan paling penting. Periode ini mempunyai pengaruh yang sangat mendalam dalam pembentukan pribadinya. Apapun yang terekam dalam benak anak pada periede ini, nanti akan tampak pengaruh-pengaruhnya dengannyata pada kepribadiannya ketika menjadi dewasa. (Aisyah Abdurrahman Al Jalal, Al Muatstsirat as Salbiyah.)
Karena itu, para pendidik perlu memberikan banyak perhatian pada pendidikan anak dalam periode ini.
Aspek-aspek yang wajib diperhatikan oleh kedua orangtua dapat kami ringkaskan sebagai berikut:

1. Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak dari pihak kedua orangtua, terutama ibu.
Ini perlu sekali, agar anak belajar mencintai orang lain. Jika anak tidak merasakan cintakasih ini,maka akan tumbuh mencintai dirinya sendiri saja dan membenci orang disekitamya. “Seorang ibu yang muslimah harus menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang mesti menghalanginya untuk memberikan kepada anak kebutuhan alaminya berupa kasih sayang dan perlindungan. Dia akan merusak seluruh eksistensi anak, jika tidak memberikan haknya dalam perasaan-perasaan ini, yang dikaruniakan Allah dengan rahmat dan hikmah-Nya dalam diri ibu, yang memancar dengan sendirinya untuk memenuhi kebutuhan anak.” (Muhammad Quthub,Manhaiut Tarbiyah Al Islamiyah, juz 2.)
Maka sang ibu hendaklah senantiasa memperhatikan hal ini dan tidak sibuk dengan kegiatan karir di luar rumah, perselisihan dengan suami atau kesibukan lainnya.

2. Membiasakan anak berdisiplin mulai dari bulan-bulan pertama dari awal kehidupannya.
Kami kira, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin. Telah terbukti bahwa membiasakan anak untuk menyusu dan buang hajat pada waktu-waktu tertentu dan tetap, sesuatu yang mungkin meskipun melalui usaha yang berulang kali sehingga motorik tubuh akan terbiasa dan terlatih dengan hal ini.
Kedisiplinan akan tumbuh dan bertambah sesuai dengan pertumbuhan anak, sehingga mampu untuk mengontrol tuntutan dan kebutuhannya pada masa mendatang.

3. Hendaklah kedua orangtua menjadi teladan yang baik bagi anak dari permulaan kehidupannya.
Yaitu dengan menetapi manhaj Islam dalam perilaku mereka secara umum dan dalam pergaulannya dengan anak secara khusus. Jangan mengira karena anak masih kecil dan tidak mengerti apa yang tejadi di sekitarnya, sehingga kedua orangtua melakukan tindakan-tindakan yang salah di hadapannya. Ini mempunyai pengaruh yang besar sekali pada pribadi anak. “Karena kemampuan anak untuk menangkap, dengan sadar atau tidak, adalah besar sekali. Terkadang melebihi apa yang kita duga. Sementara kita melihatnya sebagai makhluk kecil yang tidak tahu dan tidak mengerti. Memang, sekalipun ia tidak mengetahui apa yang dilihatnya, itu semua berpengaruh baginya. Sebab, di sana ada dua alat yang sangat peka sekali dalam diri anak yaitu alat penangkap dan alat peniru, meski kesadarannya mungkin terlambat sedikit atau banyak.
Akan tetapi hal ini tidak dapat merubah sesuatu sedikitpun. Anak akan menangkap secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran puma, dan akan meniru secara tidak sadar, atau tanpa kesadaran purna, segala yang dilihat atau didengar di sekitamya.” (Ibid.)

4. Anak dibiasakan dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.
Antara lain: (Silahkan lihat Ahmad Iuuddin Al Bayanuni,MinhajAt TarbiyahAsh Shalihah.)

” Dibiasakan mengambil, memberi, makan dan minum dengan tangan kanan. Jika makan dengan tangan kiri, diperingatkan dan dipindahkan makanannya ke tangan kanannya secara halus.

” Dibiasakan mendahulukan bagian kanan dalam berpakaian. Ketika mengenakan kain, baju, atau lainnya memulai dari kanan; dan ketika melepas pakaiannya memulai dari kiri.

” Dilarang tidur tertelungkup dandibiasakan ·tidur dengan miring ke kanan.

” Dihindarkan tidak memakai pakaian atau celana yang pendek, agar anak tumbuh dengan kesadaran menutup aurat dan malu membukanya.

” Dicegah menghisap jari dan menggigit kukunya.

” Dibiasakan sederhana dalam makan dan minum, dan dijauhkan dari sikap rakus.

” Dilarang bermain dengan hidungnya.

” Dibiasakan membaca Bismillah ketika hendak makan.

” Dibiasakan untuk mengambil makanan yang terdekat dan tidak memulai makan sebelum orang lain.

” Tidak memandang dengan tajam kepada makanan maupun kepada orang yang makan.

” Dibiasakan tidak makan dengan tergesa-gesa dan supaya mengunyah makanan dengan baik.

” Dibiasakan memakan makanan yang ada dan tidak mengingini yang tidak ada.

” Dibiasakan kebersihan mulut denganmenggunakan siwak atau sikat gigi setelah makan, sebelum tidur, dan sehabis bangun tidur.

” Dididik untuk mendahulukan orang lain dalam makanan atau permainan yang disenangi, dengan dibiasakan agar menghormati saudara-saudaranya, sanak familinya yang masih kecil, dan anak-anak tetangga jika mereka melihatnya sedang menikmati sesuatu makanan atau permainan.

” Dibiasakan mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengulanginya berkali-kali setiap hari.

” Dibiasakan membaca “AZhamdulillah” jika bersin, dan mengatakan

“Yarhamukallah” kepada orang yang bersin jika membaca “Alhamdulillah”.

” Supaya menahan mulut dan menutupnya jika menguap, dan jangan sampai bersuara.

” Dibiasakan berterima kasih jika mendapat suatu kebaikan, sekalipun hanya sedikit.

” Tidak memanggil ibu dan bapak dengan namanya, tetapi dibiasakan memanggil dengan kata-kata: Ummi (Ibu), dan Abi (Bapak).

” Ketika berjalan jangan mendahului kedua orangtua atau siapa yang lebih tua darinya, dan tidak memasuki tempat lebih dahulu dari keduanya untuk menghormati mereka.

” Dibiasakan bejalan kaki pada trotoar, bukan di tengah jalan.

” Tidak membuang sampah dijalanan, bahkan menjauhkan kotoran darinya.
” Mengucapkan salam dengan sopan kepada orang yang dijumpainya dengan mengatakan “Assalamu ‘Alaikum” serta membalas salam orang yang mengucapkannya.

” Diajari kata-kata yang benar dan dibiasakan dengan bahasa yang baik.

” Dibiasakan menuruti perintah orangtua atau siapa saja yang lebih besar darinya, jika disuruh sesuatu yang diperbolehkan.

” Bila membantah diperingatkan supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.

” Hendaknya kedua orangtua mengucapkan terima kasih kepada anak jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. Bisa juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan.

” Tidak dilarang bermain selama masih aman, seperti bermain dengan pasir dan permainan yang diperbolehkan, sekalipun menyebabkan bajunya kotor. Karena permainan pada periode ini penting sekali untuk pembentukan jasmani dan akal anak.

” Ditanamkan kepada anak agar senang pada alat permainan yang dibolehkan seperti bola, mobil-mobilan, miniatur pesawat terbang, dan lain-lainnya. Dan ditanamkan kepadanya agar membenci alat permainan yang mempunyai bentuk terlarang seperti manusia dan hewan.

” Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.

bersambung insya Allah..

sumber : Website “Yayasan Al-Sofwa”

"Pengumuman"

Data-data yang tertera di blog ini, adalah sebagian dari kumpulan tugas-tugas kuliah. Jadi mohon maaf karena telah meng_copy beberapa data yang telah saudara-saudara tulis. terimakasih.

Selasa, 18 November 2008

Habibati

"Cinta itu memang indah, namun tidak ssemua keindahan itu mengandung arti cinta"

Gadis Melayu Bertudung Paling Comel

Gadis Melayu Bertudung Paling Comel Gadis Melayu Bertudung Paling ComelGadis Melayu Bertudung Paling Comel


Gadis Melayu Bertudung Paling ComelGadis Melayu Bertudung Paling ComelGadis Melayu Bertudung Paling Comel

Selasa, 11 November 2008

Iiiiiiih Sreeeeeeem

Mahluk Halus

Published by demit under Cerita Misteri

Mahluk halus , sebenarnya ada yang berasal dari rohnya manusia yang tidak bisa kembali ke sisi Allah . Ada juga yang tidak berasal dari roh manusia , maksudnya tidak pernah hidup sebagai manusia biasa seperi Jin , Malaikat ( Petugas Alam ).

Mahluk halus yang berasal dari rohnya manusia tidak dapat kembali ke kesisi Allah karena ulah baik yang diperbuatnya sendiri selama hidup didunia ataupun juga karena sesuatu hal merupakan perbuatan dosa dari keluarganya atau oleh dikerjai oleh orang lain.

Jadi mereka2 itu sebenarnya harus dikasihani dan didoakan kepada Allah agar mereka dapat diampuni dan ditempatkan sesuai amal ibadahnya masing-masing .

Yang perlu dipelajari oleh manusia hidup sekarang ini adalah mempelajari struktur tubuh manusia dari sisi yang lain , atau sisi alam halus. Maksudnya bilamana nanti ada panggilan dari Allah , kita sudah siap atau menyiapkan diri untuk itu , sehingga tidak akan menjadi mahluk halus atau hantu .

Dari berbagai tingkatan alam halus , tingkat yang paling kasar , adalah alam ether , dimana manusia memiliki 4 selubung lapisan ether yang terluar berwarna hitam. Bila manusia meninggal dan selama hidupnya melakukan perbuatan2 yang sesuai dengan ether hitam tadi , sudah dapat dipastikan bahwa rohnya akan berubah menjadi hantu , minimal gendruwo .

Demikian pula disamping lapisan ether adapula saudara2nya yang ikut terlahir dialam dunia seperti kakang kawah , adi ari-ari , getih , puser dan pancer . Mereka ini ditugaskan untuk menjaga bayi yang baru dilahirkan hingga sampai meninggalnya nanti .

Masing2 mempunyai tugas yang berbeda , dan dampak perbuatan sibayi tersebut sampai dewasa akan tercermin pada saudara2 nya tersebut . Dan bilamana kita bisa merawat saudara2 kita tadi Insya Allah , dalam kehidupan didunia nyata si manusia tadi memperoleh nikmat Allah , karena hidup dalam jalur Allah dan sehat walafiat , murah rizkinya .

4 responses so far

Jun 11 2008

Hantu Pocong di Rumah Sakit umum

Published by demit under Hantu Pocong

foto hantu penampakan pocong di rumah sakit

Rumah sakit memang dikenal sebagai tempat angker, banyak pasien yang meninggal disana. Arwah penasaran akibat korban tabrakan, pembunuhan biasanya masih berkeliaran di rumah sakit. Seperti yang anda lihat sosok putih pada gambar disebuar rumah sakit umum di jakarta.

50 responses so far

Jun 11 2008

Nogo Bromo

Published by demit under Benda Pusaka

Nogo Bromo

Nogo Bromo

Benda gaib yang merupakan hasil dari ritual di alam mistik gaib memiliki khasiat yang sangat ampuh dalam memperoleh kesuksesan dan kewibawaan, selain itu juga sangat membantu aura tubuh untuk meningkatkan kharisma.

One response so far

Jun 11 2008

Hantu kuntilanak di kamar

Published by demit under Hantu Kuntilanak

Percaya atau tidak.. tapi anda sudah dapat melihatnya dengan mata kepala anda sendiri. Sesosok bayangan aneh dengan wajah seram berada dibelakang para mahasiswa ini. Tidak ada yang tau pasti nasib mereka sekarang, ada rumor yang mengatakan bahwa mereka yang ada dalam foto ini hilang. Keluarga mereka telah mencari namun hingga kini masih tidak ada rimbanya.

36 responses so far

Jun 11 2008

Foto penampakan hantu dalam iklan SCTV

Published by demit under hantu penasaran

Kejadian ini diambil pada saat syuting disebuah tv swasta SCTV untuk pembuatan sebuah iklan produk. Anehnya pada saat editing ditemukan keganjilan, karena ada sosok aneh yang ikut dalam syuting tersebut.

48 responses so far

Jun 11 2008

Penampakan hantu kuntilanak di bawah pohon

Published by demit under Hantu Kuntilanak

Coba perhatikan sosok misterius dengan pakaian serba putih dibelakang foto. Sosok menyeramkan itu tidak lain adalah kuntilanak, arwah penasaran yang bergentayangan.

6 responses so far

Jun 11 2008

Penampakan hantu kuntilanak di keramaian

Published by demit under Hantu Kuntilanak

Tidak mengenal tempat, sosok hantu kuntilanak ini menampakan dirinya pada sebuah lobi hotel. Konon sebelum dibangun hotel tanah tersebut adalah bekas kuburan belanda yang terkenal angker.

5 responses so far

Jun 11 2008

sosok misterius di kamar hotel

Published by demit under hantu penasaran

Bukan handuk yang sedang digantung, melainkan hantu misterius yang menampakan diri disebuah hotel dipengandaraan. Kabarnya dikamar hotel tersebut dulu pernah terjadi pembunuhan.

15 responses so far

Jun 11 2008

Kuntilanak kuburan

Published by demit under Hantu Kuntilanak

Tampak sesosok wanita dengan rambut panjang terurai tanpa lengan disebuah kuburan tanah kusir. Konon kuntilanak ini adalah hantu tragedi kereta di bintaro.

6 responses so far

Jun 11 2008

Tips Ampuh Mengatasi Rasa Takut

Published by demit under hantu penasaran

Seperti kata SepiaBenarkah kita takut hujan? Tidak. Yang benar kita… takut basah! Tuh, lihat. Anak kecil justru main hujan-hujanan karena tidak takut basah. Tapi, takut basah pun masih salah. Yang lebih tepat lagi adalah kita takut dengan konsekuen

Read More »

3 responses so far

Feb 23 2008

WEWE GOMBEL DAN TUYUL

Published by demit under Pengalaman Liat Hantu

Pengalaman ini dialami Shanty. Dia mengalami sendiri waktu di daerah Jawa Tengah. Shanty dan adiknya Mitha di suruh melayat kerumah ibunya di jawa tengah.Di tengah perjalanan Shanty dan adiknya bergantian menyupir.Kira2 waktu itu pukul 3 pagi dini hari, mereka tiba2 tersesat dan nyasar, shanty berjalan sangat lambat sekali karena tidak ada penerangan sama sekali di jalan.

Lalu dari kaca spion shanty melihat nenek yang berjalan membelakangi dengan rambut yang terurai panjang sampai ke pantat dan gimbal nenek itu juga memakai sarung batik Tapi yang membuat shanty heran adalah tangannya dia berjalan dengan jari2 terbuka dan tidak bergoyang seperti biasanya orang berjalan lengannya kaku sama sekali.

Tapi shanty tidak terlalu menghiraukannya shanty terus berjalan sampai aku menemukan tembok yang tinggi sekali dan ternyata itu jalan buntu dan disekitar situ tidak ada rumah sama sekali. Shanty sangat takut dan dengan cepat shanty ngatrek dan berputar arah dan di jalan aku kembali melihat nenek yang tadi. Shanty kaget! seharusnya kan dia jalan mengadap ke mobil karena shanty berbalik arah tapi dia tetap membelakangiku berjalan ke arah tembok tinggi tadi. Shanty menjadi penasaran sehingga berjalan kurang dari 20 km/jam dan memperhatikannya dengan seksama, dan ternyata kukunya panjang2 dan berwarna hitam dan yang lebih membuatku shock lagi dia tidak menginjak tanah!!!

Shanty pun menoleh kebelakang secara reflek untuk melihatnya dan tidak bisa melihatnya, tapi setelah lihat kembali kesepion dia ada!!! dia hanya terlihat disepion tapi tidak bisa terlihat dengan mata telanjang!!! Shanty lalu langsung tancap gas secepat2nya. Dan saat tiba di jalan besar aku sudah mulai lega dan ada petunjuk jalan sehingga aku tidak mungkin tersesat lagi adikknya yang duduk di sebelah bangku kemudi sudah bangun karena shanty menyetir terlalu kencang sehingga membangunkannya, saat shanty sedang tenang nyupir tiba2 saja didepan ada anak kecil yang hanya memakai celana dalam!!!

Shanty tidak sempat mengerem dan sepertinya menabrak anak itu!!!! tapi shanty tidak merasakan menabrak sesuatu hanya angin yang kurasakan!!!! Adikknya langsung melihat kebelakang dan berkata sosok anak itu masih ada berdiri tegak membelakangi kita!!!!! Shanty dan adiknya langsung ngebut tancap gas dan lari sekitar 100 km/jam!!!

4 responses so far

Feb 23 2008

SUNDEL BOLONG DAN POCONG

Published by demit under Pengalaman Liat Hantu

Pengalaman ini dialami oleh Diedra, saat itu dia masih tinggal di Bekasi. Waktu itu dia cerita, katanya dulu omnya pernah pergi ke suatu tempat dimana ibunya berada, omnya ada dua orang, saat itu waktu menunjukkan pukul 7 malam.

Pada waktu omnya melewati jalan seperti jalanan di hutan mereka berdua melihat seperti tiang yang menjulang tinggi keatas. Setelah lumayan jauh dan mereka lihat lebih jelas, tiang itu seperti dua kaki yang tinggi setelah mereka jalan sekitar 1/2 km dari kaki itu, mereka mendengar suara wanita tertawa, om yang sedang menyetir menambah kecepatannya.

hantu wanita sundel bolong

Tak sengaja mereka menabrak wanita setengah baya memakai baju berwarna putih bersih. Tetapi wanita itu malah terdorong dan terbang keatas dengan lengkingan suara tawanya. Mereka segera menambah kecepatannya lagi sehingga mereka bisa keluar dari jalanan itu dengan cepat. Saat itu mereka sudah berada di jalanan raya, memang saat itu jalanan tampak ramai karena didekat situ ada sebuah mall. Setelah sampai di rumah orang tuanya untuk menjenguk sang ibu yang tiba2 demam, mereka sampai sekitar pukul 11 malam.

Bapak mereka sudah lama tiada dan sang ibu tinggal bersama kedua putri dan seorang tukang kebun, keluarga ini memang kaya dan rumah yang mereka tempati sekarang sangat luas dan megah, lalu om yang tidak menyetir tadi berpamitan sebentar untuk membeli rokok, sedangkan om yang tadi menyetir sedang asyik menonton tv didekat pintu ke arah halaman belakang rumah.

Tak lama ada yang melempar satu gumpalan kapas yang bulat, ia kira hanya kapas yang jatuh dari atap, saat itu ia sedang asyiknya menonton film aksi, dua kali ia dilempari kapas itu, ia kira adiknya yang tadi izin membeli rokok sedang jahil menjahilinya… dan yang ketiga, ia nengok ke belakang dan… ternyata ada sesosok mahluk yang dibungkus dengan kafan yang sudah robek2 dan compang-camping (kalau dilihat seperti pocong yang habis terkoyak gigitan harimau).

Dan ternyata ketika ia menengok ia melihat mahluk itu sedang mencopot kapas yang mengganjal di kuping kirinya, kemungkinan 3 kapas sebelumnya dari kuping kanannya dan dari ke dua lubang hidungnya. Setelah itu ia langsung tak sadarkan diri.

34 responses so far

Feb 23 2008

Liat KUNTILANAK

Published by demit under Pengalaman Liat Hantu

Pengalaman yang akan diceritakan pertama ini adalah pengalaman dari Tonye yang tinggal di bintaro sector 4, Jakarta.

Pada suatu hari Tonye dan temannya sedang berjalan-jalan ke parkit sampe jam 1 malam. Setelah setengah perjalanan perasaan mereka tidak enak tapi mereka berpikir itu mungkin karena pengaruh karena minuman saja.Tapi kemudian anto hanya tertawa saja.
Anto orangnya tidak pernah takut dengan hal-hal yang gaib-gaib dan juga setelah sampai di alteri tonye dan Anto berhenti di depan komplek kostrat dan Anto bilang dia pengen buang air kecil, lalu setelah selesai buang airnya saya melihat muka Anto pucat dan seperti orang ketakutan.

Setelah itu Anto mengendarai motornya kencang, lalu Tonye menyuruh anto memelankan motornya karena di sini banyak yang tewas kecelakaan, tidak lama kemudian tonye dan Anto sudah memasuki daerah Tanah Kusir, lalu anto mengendarai motornya pelan2 dan setelah di jembatan Tanah Kusir tonye dan Anto melihat kuntilanak yang sedang duduk, mereka hanya diam.

setan perempuan kuntilanak

Sosok kuntilanak itu sangat menyeramkan, setelah Anto melihat sosok kuntilanak itu Anto sudah 4 hari tidak keluar rumah sama sekali, kata ibunya Anto sakit. Setelah Anto sembuh, Anto bercerita bahwa dia didatangi kuntilanak, sehingga sampai sekarang dia menjadi takut dengan hal-hal yang berhubungan dengan hantu..

Humor dan Pencerahan Pikiran

KETIKA persoalan hidup sehari-hari kian mengimpit, ketika
kenyataan sosial, politik, ekonomi sebuah negeri tengah
tercabik-cabik, manusia cenderung terbelenggu sekaligus teralienasi
terhadap dunianya sendiri. Pada situasi ini, humor -betapa pun ia
dianggap hanya sebagai pelengkap-diperlukan untuk pencerahan pikiran
manusia yang kian mengarah pada kebuntuan. Lewat humor, manusia
meretas kejenuhan dan menjadi lebih peka pada sisi manusiawi yang
dimilikinya.
Dalam konteks inilah pemunculan penyair Jose Rizal Manua di Pusat
Kebudayaan Jepang, Jakarta, Rabu (1/9) malam lalu, dan di Bengkel
Teater (Cipayung) Sabtu malam ini lewat rangkaian acara pembacaan
puisi-puisi humor menjadi bermakna. Di tengah kepungan soal-soal
politik dan ekonomi yang kian menjepit, ia hadir dalam nuansa lain:
menggelitik sekaligus mengajak kita untuk merenung dan memungut
kearifan-kearifan yang ada di balik sebuah humor.
Tampil dengan kimono Jepang warna biru tua bermotif "tumpal",
Jose Rizal membacakan 48 puisi humor (10 di antaranya karya pribadi
alumnus Institut Kesenian Jakarta ini) dengan ekspresif. Kata-kata yang
diteriakkannya terdengar satir; bertutur mulai dari feodalisme hingga
kapitalisme, dari seorang pejabat yang merepresi rakyat dan bertingkah
"semau gue", hingga sosok konglomerat yang sibuk mengakumulasi modal
dan mengeksploitasi rakyat. Korupsi, penjarahan, nepotisme, adalah
gambaran dekadensi moral petinggi-petinggi negeri ini yang
dikedepankan oleh Jose Rizal.
Puisi-puisi humor yang dibacakan Jose Rizal Manua padat dengan
metafora. Diiringi program MIDI, sesekali ia bernyanyi dan
memelesetkan lirik lagu yang pernah ngetop beberapa waktu lalu, sebut
saja Sakit tapi Rindu. Sedangkan kata-kata makian dan humor-humor yang
menyerempet "wilayah seksual", membikin penonton yang menjejali
ruangan di Pusat Kebudayaan Jepang terpingkal-pingkal.
***
IA membuka acaranya dengan puisi Remy Sylado: Ibu Kota, Kota Ibu
yang bercerita tentang seseorang yang berandai-andai kaya dan membeli
Jakarta. Setelah Jakarta dibelinya, Monas, Patung Selamat Datang,
Taman Suropati dan Kali Ciliwung akan dicelupnya jadi putih. Doa Orang
Waras juga diluncurkannya://Tuhanku, lindungilah aku/Aku mau
korupsi/Hanya kepadamu aku memohon/hanya kepadamu aku memohon
perlindungan/Tuhanku, lindungi aku/Aku mau korupsi...
Belajar Membaca karya Slamet Sukirnanto dibawakannya dengan gaya
murid SD yang sedang belajar membaca://Indonesia, negeri kaya/Indah
alamnya, tanahnya subur/Seharusnya makmur/Penduduknya 200 juta/Tetapi,
kenapa banyak yang miskin?/Kenapa banyak yang menderita dan utang
melulu?/Jawabnya sederhana/Sudah lama dikuras dan dijarah/Oleh siapa
dikuras dan dijarah?/Jawabnya tidak sederhana/Ah, aku malu.
Kemudian ia pun melayang-layang dan asyik dengan sebuah Dongeng
dari Negeri Sembako-nya Acep Zamzam Noor. Tuturnya://Ada seorang raja,
hobinya jadi presiden/Ada penyanyi dangdut, iseng-iseng jadi
Gubernur/Ada seorang wali kota, berkelahi dengan pemain sepak bola,
menampar sopir bis kota, serta merongrong satpam toserba/Ada seorang
wakil rakyat, rumahnya habis dibakar rakyat/Ada seorang menteri,
bersaing dengan rakyatnya sendiri, berebut penyanyi asal Sukabumi/Ada
pesawat terbang, ditukar dengan beras ketan/Setiap penguasa, anaknya
pasti pengusaha/Semua orang ingin jadi penguasa, karena sekaligus akan
jadi pengusaha/Ada banyak penguasa dan pengusaha yang kerjanya korupsi
dan kolusi, sekarang ramai-ramai berteriak "hidup reformasi"/Semua
orang ingin jadi konglomerat karena utangnya akan ditanggung
rakyat/Wakil-wakil rakyat adalah ayah, ibu, anak, adik, mantu,
keponakan, paman, bibi, pacar gelap, teman, anaknya teman dan
seterusnya.... Mendengar itu, penonton pun tertawa terbahak-bahak.
***
BETAPA pun, humor itu penting dalam kehidupan. Humor adalah suatu
cara untuk relaksasi, menyingkirkan ketegangan dan membantu untuk
menjernihkan pikiran. Prof Dr James Danandjaya, ahli folklor dari
FISIP Universitas Indonesia yang gemar mengumpulkan cerita-cerita
humor, mengatakan bahwa guna humor adalah sarana rekreasi, penyaluran
perasaan tercekal bagi pencerita dan pendengarnya, membuat kita
tertawa sehingga kesejahteraan mental terjaga.
"Humor dapat pula berupa protes sosial. Kalau kita tidak puas
terhadap satu keadaan tetapi jika terang-terangan tidak berani, protes
bisa lewat humor. Kalau lewat humor, itu lebih halus dan anonim, tidak
ada nama, seperti folklor. Jadi humor berfungsi sebagai sublimasi,
memperluhur ketidakpuasan," ujar Danandjaya.
Untuk masyarakat yang tengah berada pada kondisi yang tidak
berketentuan seperti saat ini, kata Danandjaya, humor penting dan
diperlukan. "Kalau kita dengar kasak-kusuk, kita akan marah dan
menyerang. Jika melalui humor, kita akan tertawa. Yang terkena pun
harus mengambil manfaat, introspeksi dan tidak boleh marah. Para
pejabat harus bisa memanfaatkan humor ini untuk memperbaiki kebijakan
atau perilakunya," ujarnya.
Menurut Jose Rizal Manua, orang sekarang sudah bosan dengan
persoalan-persoalan ekonomi dan politik. "Puisi humor sebenarnya bukan
hal baru. Sejak lama sudah ada pantun jenaka. Puncak dari tragedi itu
komedi. Humor itu serius, bukan sekadar melucu-lucu. Tetapi ada
nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial di dalamnya," kata Jose
Rizal.
Begitulah, lewat kegiatan ini Jose Rizal ingin membuka sedikit
ruang terbuka, menguak kebuntuan-kebuntuan, sekaligus mengalirkan
atmosfer sejuk ke tengah kepengapan yang menyergap kita. Berangkat
dari kesadaran semacam ini, Jose Rizal yang mengaku mulai bosan dengan
pembicaraan soal politik-ekonomi di segenap penjuru kota sejak
Matahari terbit hingga larut malam, lalu menawarkan pembacaan
puisi-puisi humor untuk berbagai kalangan. Setelah di Pusat Kebudayaan
Jepang dan di Bengkel Teater, kegiatan serupa juga akan digelar di SMU
Negeri 1 Jakarta dan berakhir 9 September mendatang di pemukiman
pemulung Bantargebang, Bekasi, sekaligus menyerahkan sumbangan yang
terkumpul dari kegiatan ini.

Oleh : Elok Dyah Messwati

Dimuat di Kompas 4 September 1999

Kesurupan Coooy

Kesurupan dapat dibedakan menjadi dua macam, yiaitu kesurupan al –akhlath dan kesurupan roh.

• Kesurupan Al-akhlath ( Kesurupan Sebab Faktor Medis)

Ibnu Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa kesurupan al -alkhlath adalah penyakit yang menyebabkan anggota badan yang esensial kehilangan rasa, tidak dapat bergerak, atau setengah lumpuh. Penyebabnya adalah kerana adanya campuran tebal lengket yang menutupi setengah dari peredaran otak. Akibatnya, indra kehilangan rasa dan tidak dapat bergerak. Akan tetapi, anggota badan yang salurannya baik tidak mengalami hal itu secara total. Peristiwa seperti di atas dapat disebabkan oleh hal-hal lain, seperti angin kuat yang menahan roh atau asap jelek yang menimpa sebagian badan. Dan tidak mungkin seseorang bertahan dengan kondisi seperti ini. Ia bisa saja jatuh atau mengeluarkan busa dari mulut. Ini termasuk jenis kesurupan yang dapat diobati dengan menggunakan su'uth di Nerjes, air barnuf, dan sari sudz-dzab, minyak luz yang pahit.

Dalam ath-thibb al-hadits dinyatakan bahwa kesurupan asabi (yang menimpa saraf) diakibatkan oleh adanya gangguan pada bagian saraf pusat, yaitu adanya getaran-getaran yang tidak standar yang dapat diketahuinya pada rekaman gelombang otak.

Ada sepuluh faktor yang menyebabkan kesurupan, yaitu karena faktor maudhi'iyah yang terjadi di dalam otak manusia atau karena sebab umum lain di luar kepala. Faktor maudhi'iyah misalnya adalah lumpuh di dua sisi wajah, benturan kepala ketika melahirkan atau sesudahnya, demam di kepala, pusing, kekurangan darah di kepala, luka di kepala, dan naiknya tekanan darah.

Faktor umumnya adalah kondisi keracunan karena celak, khamar, obata-obatan, pembasmi serangga, kondisi tercekik, kekurangan darah, gangguan makanan, gagal hati dan ginjal, kekurangan gula dalam darah, biri-biri dan lemahnya kaki yang menimpa kebanyakan anak-anak karena naiknya derajat panas ketika demam.

• Kesurupan Setan

Maksud kesurupan roh adalah sentuhan jin manusiawi yang menimbulkan sakit di dalam diri, hati, agama , dan badannya dengan berbagai cara. Ada orang yang ketika kesurupan, setan berbicara dengan lisannya dan melakukan sesuatu bukan karena kehendak si sakit. Setan mengalahkannya, mengganggunya dengan hal-hal yang membuatnya sedih dan menyesatkan. Setan menusuk dan menyakitinya, atau segala penyebab sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Gangguan setan seperti itu merupakan dalil yang berdasarkan Al-Quran, Sunnah, eksperiman, dan fakta. Secara ilmu kedokteran dan logika, tidak tertutup kemungkinan terjadinya hal itu. Hanya saja, ada sebagian manusia yang mengingkari adanya kesurupan roh, mungkin paling dari nash . Mereka berbeda pendapat dengan ahlussunnah , baik karena sikapnya yang menantang dan sombong tanpa dalil dan bukti, atau karena berhadapan dengan persoalan modern dan madani. Selain itu, dapat pula karena takut kehilangan rezeki atau mereka menutup pandangan terhadap hakikat dan kebenaran pada diagnosis sekian penyakit. Seharusnya, jika mereka adalah seorang dokter, maka hendaknya menjelaskan jenis obatnya atau mengisolasikan diri dalam benteng yang tinggi untuk memahami permasalahan sosial dan musibahnya, juga ikut serta melakukan reformasi jika termasuk golongan pemikir dan ulama.

Dalil dari Al-Quran dan Sunnah mengenai adanya kesurupan setan sudah jelas dan sahih. Ahlussunnah telah berijma' terhadap hal itu. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menukil dari mereka dalam fatwanya, Ibnu Hajar dalam al-Fath, Ibnul Atsir dalam an-Nihayah, Asy'ari dalam al-Maqalat, al-Qurthubi dalam tafsirnya dan asy-Syaukaani dalam Fathul Qadir . Hal itu juga dibuktikan melalui eksperimen, pembuktian, sosial dan fakta-fakta.

Memang sebagian penyakit ini berada di luar kaidah diagnosis para dokter karena mereka mengingkari adanya hasil positif yang ada dalam pengobatan penyakit itu dan para dokter tidak mampu melakukan pengobatannya. Oleh karena itu, para ulama, para dai, dan orang-orang saleh menisbatkan penyakit itu kepada setan.

FATWA BADAN RISET ILMU, DAKWAH DAN BIMBINGAN AGAMA, KERAJAAN SAUDI ARABIA

1. Teks Asli dari Fatwa Badan Riset Ilmu, Dakwah, dan Bimbingan Agama, Kerajaan Saudi Arabia Tentang Masalah Ini

Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi menulis surat kepada Syaikh ‘Abdul'Aziz ibn Baz, ketua umum Badan Riset Ilmu, Fatwa, Dakwah, dan Bimbingan Agama, Kerajaan Saudi Arabia, untuk menanyakan kepadanya tentang hakikat masalah ini, hukum syari'atnya, serta dalil-dalilnya dari Al-Qur'an dan Sunnah. Alhamdulillah, beliau menanggapinya dengan baik dan mengirimkan sebuah surat balasan kepada Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi yang berisi fatwa-fatwa dari Badan Riset Ilmu, Fatwa, Dakwah, dan Bimbingan Agama menyangkut pertanyaan-pertanyaan yang Syaikh Majdi Muhammad asy-Syahawi ajukan, di antaranya adalah tentang kerasukan Jin dan hukumannya menurut Islam, yang bunyi teks aslinya adalah sebagai berikut :

Bismillahirrahmanirrahim

Kerajaan Saudi Arabia

Ketua Umum Badan Riset Ilmu, Fatwa, Dakwah, dan Bimbingan Agama

Kantor Pimpinan Umum

Penjelasan Tentang Kebenaran Kerasukan Jin dan Bantahan Terhadap Orang-orang yang Mengingkarinya

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah, sahabat-sahabat, dan orang-orang yang setia mengikuti petunjuknya.

Amma Ba'du

Pada bulan Sya'ban tahun 1407 H ini, sebagian Koran, baik Koran-koran dalam negeri maupun luar, telah memberitakan secara ringkas atau pun terperinci tentang seorang jin yang menyusup ke dalam tubuh seorang perempuan yang mempersaksian ke-Islamannya di hadapanku, di Riyadh. Sebelumnya, ia telah mempersaksikannya juga dihadapan Saudara Abdullah ibn Musyrif al-Umri yang bermukim di Riyadh, yaitu setelah ‘Abdullah itu membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepadanya dan berdialoq dengannya serta mengingatkannya kepada Allah dan memberikan pengajaran-pengajaran kepadanya. Ia juga telah mengkabarkan kepadanya bahwa kezaliman itu adalah haram dan merupakan salah satu dosa besar, lalu mengajaknya keluar dari agamanya dan masuk ke dalam agama Islam. Ajakan ini timbul darinya setelah ia tahu dari pengakuan jin itu sendiri bahwa ia adalah beragama Budha. Jin itu bersedia memenuhi ajakan tersebut lalu mempersaksikan keislamannya kepadanya.

Kemudian, ia (Abdullah) beserta kerabat perempuan itu berkeinginan untuk membawakan perempuan itu ke hadapanku dengan maksud agar aku pun ikut mendengar persaksian jin tersebut. maka hadirlah mereka bersama perempuan itu ke tempatku, lalu aku tanyakan kepada jin yang ada di dalam tubuhnya itu mengapa ia sampai mau masuk Islam. Dia pun menjelaskannya kepadaku, tapi dengan suara yang mirip suara laki-laki, bukan suara perempuan, padahal, secara zahir, yang berbicara adalah perempuan itu. Saat itu, perempuan itu duduk di kursi yang terletak di sampingku, disaksikan oleh saudara laki-laki dan saudara perempuannya serta Abdullah sendiri dan beberapa orang syaikh.

Jin itu pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia adalah berasal dari India dan beragama Budha, lalu menyatakan masuk Islam dengan suara yang jelas. Maka itu aku nasehati ia dan aku wasiatkan kepadanya agar bertaqwa kepada Allah dan keluar dari tubuh perempuan ini serta tidak mengganggu dan menyakitinya lagi, dan ia pun menyanggupinya. Di samping itu, aku juga mewasiatkan kepadanya agar mengajak teman-temannya untuk masuk Islam setelah ia sendiri diberi hidayah oleh Allah SWT. Ia berjanji untuk melaksanakannya, lantas keluar dari tubuh perempuan itu. Kata-kata terakhir menjelang ia keluar adalah ‘Assalamu'alaikum'.

Begitu jin itu keluar, perempuan itu langsung bisa berbicara seperti biasa dengan suaranya yang asli.

Beberapa hari kemudian, perempuan itu datang lagi kepadaku bersama dua orang saudara laki-laki, seorang saudara perempuan, dan seorang pamannya, lalu mengabarkan kepadaku bahwa ia baik-baik saja dan jin itu tidak pernah lagi berada datang kepadanya. Saat aku tanya perasaannya ketika jin itu berada di dalan tubuhnya ia menjawab, “Aku menjadi berpikiran kotor yang bertentangan dengan syari'at dan cenderung kepada agama Budha serta berkeinginan untuk mempelajari kitab-kitab agama Budha tersebut. Setelah sembuh darinya, dengan izin dan karunia Allah, pikiran-pikiran kotor tersebut hilang dariku sama sekali.”

Telah sampai kepadaku bahwa Syaikh ‘Ali Thanthawi telah mengingkari kebenaran kejadian seperti ini, dan menyebutkan bahwa itu hanyalah penipuan dan kebohongan, dan boleh jadi suara itu hanyalah suara rekaman yang telah direkayasa sebelumnya, bukan suara perempuan itu sendiri.

Bagaimana mungkin suara itu adalah suara rekaman, padahal aku menanyakan kepada jin itu berbagai pertanyaan yang langsung dijawabnya. Bagaimanakah seorang yang berakal akan berpikiran bahwa sebuah kaset akan bisa ditanya dan menjawab seketika ? Ini adalah kekeliruan yang amat fatal dan kebatilan yang luas biasa.

Syaikh itu juga mengklaim bahwa Islamnya seorang jin di tangan seorang manusia bertentangan dengan firman Allah SWT tentang kisah Nabi Sulaiman yang berbunyi, “…..dan anugrahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku.” (QS. Shad [38] : 35)

Tidak diragukan lagi bahwa pemahaman ini adalah keliru dan batil. Keislaman seorang jin di tangan seorang manusia tidaklah bertentangan sama sekali dengan doa Nabi Sulaiman tersebut. Betapa banyak jin yang masuk Islam di tangan Nabi Muhammad sawa. Hal ini diterangkan secara jelas oleh Allah SWT di dalam surah al-Ahqaf dan surah al-Jin, disamping di dalam shahihain disebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setan telah datang menggangguku untuk memutuskan shalatku, namun Allah SWT memberikan kemampuan kepadaku untuk melawannya, maka ia pun aku cekik lehernya. Lalu aku berkeinginan mengikatnya di pinggir jalan agar kalian bisa juga melihatnya sepertiku, namun aku teringat perkataan doa Nabi Sulaiman yang berbunyi, “dan anugrahkanlah kepadaku, kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku,” sehingga ia aku lepaskan kembali dari tanganku dan Allah mengembalikan setan itu dalam keadaan merugi.” (HR. al-Bukhari dari abu Hurairah)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa beliau saw bersabda, “Sesungguhnya jin ‘Ifrit telah datang menggangguku untuk memutuskan shalatku, namun Allah SWT memberikan kemampuan kepadaku untuk melawannya, maka lehernya pun aku cekik. Lalu aku berkeinginan mengikatnya di halaman masjid agar kalian bisa juga melihatnya sepertiku, namun aku teringat perkataan doa Nabi Sulaiman tersebut sehingga ia aku lepaskan kembali dan Allah mengembalikan setan itu dalam keadaan merugi.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

An-Nasa'I meriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa ketika Nabi Muhammad saw sedang shalat, datanglah seorang setan mengganggunya agar ia memutuskan shalatnya. Maka beliau saw membanting setan itu lalu mencekik lehernya. Setelah itu beliau saw berkata, ‘Kalau bukanlah karena doa Sulaiman, aku ikat setan ini supaya bisa dilihat oleh manusia.”

Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan dari abu Sa'id bahwa Rasulullah saw berkata, “aku cekik lehernya hingga air liurnya keluar mengenai jari-jariku.”

Al-Bukhari menyebutkan di dalam kitab Shahihnya bahwa Abu Hurairah berkata ; Rasulullah saw telah mengamanahkan kepadaku untuk menjaga harta zakat fihrah di tempat penyimpanannya. Pada suatu malam, seorang laki-laki datang ke tempat itu lalu mencuri sebagian makanan darinya. Orang itu pun aku tangkap dan aku katakan kepadanya, ‘Demi Allah, sungguh akan aku hadapkan engkau kepada Rasulullah.” Saat itu ia meminta belas kasihan kepadaku agar aku melepaskannya. Ia berkata, “(tolong lepaskan aku) karena aku hanyalah seorang yang faqir dan mempunyai tanggungan (keluarga), kami sangat membutuhkan makanan. “Mendengar alasannya itu, ia pun aku lepaskan malam itu. Keesokannya, setelah aku laporkan kejadian itu kepada Rasulullah saw, beliau berkata kepadaku,”Apakah yang engkau perbuat terhadap tawananmu, wahai Abu Hurairah ?” Aku jawab, “wahai Rasulullah, sungguh ia mengadu kepadaku dengan begini begitu, sehingga aku pun menjadi kasihan kepadanya dan ia aku lepaskan.” Beliau saw berkata, “Ketahuilah bahwa ia telah berbohong kepadamu, dan akan kembali lagi mencuri nanti malam.” Mendengar perkataan beliau itu, aku pun berniat untuk mengintip orang itu lagi pada malam harinya.

Rupanya memang benar, orang itu datang lagi dan kembali mencuri seperti kemarin, sehingga ia aku tangkap lagi. Namun, kejadian malam sebelumnya terulang kembali pada malam itu, dimana ia meminta belas kasihan kepadaku dan akhirnya ia pun aku lepaskan kembali setelah ia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut. Dan ketika aku laporkan kembali kepada Rasulullah saw, beliau tetap mengatakan perkatannya yang kemarin kepadaku.

Kejadian ini berulang kembali pada malam berikutnya, namun pada saat orang itu aku tangkap lagi, ia berkata kepadaku, “Lepaskanlah aku! Jika engkau melepaskanku, maka aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang sungguh berguna bagimu.” Setelah ia aku lepaskan, ia berkata lagi”, Jika engkau berbaring di atas tempat tidur (takni akan tidur), bacalah ayat kursi, niscaya seorang penjaga dari Allah (yakni malaikat) akan selalu bersamamu dan setan tidak akan mendekatimu sampai paginya.”

Ketika aku laporkan hal ini kepada Rasulullah saw, beliau berkata, “Ketahuilah bahwa kali ini ia benar, tahukah engkau siapakah orang itu, wahai Abu Hurairah ?” Aku jawab,”Tidak, ya Rasulullah.” Beliau saw berkata lagi, “Orang itu adalah setan”.

Rasulullah saw juga bersabda, “Sungguh setan itu menjalar di dalam tubuh Bani Adam seperti menjalarnya darah di dalam tubuhnya.”(HR.al-Bukhari dan Muslim dari Shafiyyah) Di dalam kitab Musnad-nya, Imam Ahmad meyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari ‘Utsman ibn Abu al-Ash bahwa ia berkata kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah ! Sungguh setan telah menghalangiku dari shalat dan bacaaku.” Beliau saw berkata, “Itu adalah setan Khanzab, jika engkau merasakan keberadaannya, maka berlindunglah kepada Allah dan hembuskanlah nafas ke arah kiri engkau sebanyak tiga kali.” “Maka aku mengamalkannya sehingga Allah menjauhkan setan itu dariku,”kata Utsman.

Telah sahih juga dari Rasulullah saw bahwa masing-masing manusia mempunyai seorang qarin (teman) dari kalangan malaikat dan seorang qarin dari kalangan setan, termasuk juga diri beliau sendiri. Cuma saja, Allah SWT telah menolongnya sehingga qarin-nya itu tidak menyuruhnya melainkan kepada kebaikan.

Dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah, dan Ijma'
Tentang Kerasukan Jin

Tentang kebenaran perkara ini bahwa jin bisa menyusup ke dalam tubuh manusia lalu mengganggunya telah didukung oleh dalil-dalil yang terpercaya, baik dari Allah dan Rasul, maupun ijma'ulama, sehingga tidak ada alasan untuk mengingkarinya. Namun demikian, sebagian orang, dengan tanpa ilmu dan hidayah, tidak mempercayainya. Berikut ini aku sebutkan perkataan ahli ilmu tentang perkara ini.

Perkataan Para Mufassirin (ahli tafsir) tentang ayat Allah yang berbunyi,”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”(QS.al-Baqarah [2]:275)

Abu Ja'far ibn Jarir, tentang tafsir ayat ini, mengatakan, ‘Mereka akan dibuat gila di dunia ini oleh setan.” Kata al-Mass di dalam ayat ini, menurutnya, adalah kegilaan. Al Baghawi juga mengatakan demikian.

Ibnu katsir mengatakan, “maksudnya, mereka tidak akan berdiri dari kubur mereka pada hari Kiamat melainkan seperti berdirinya orang-orang yang sedang digilakan oleh setan.”

Ibnu ‘Abbas mengatakan,”Orang yang makan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam kedaan gila dan leher tercekik.”(HR.Ibnu Hatim)

Al-Qurthubi, di dalam tafsirnya, mengatakan, “Ayat ini menjadi dalil atas kelirunya pendapat yang mengingkari adanya kerasukan jin dan mengklaim bahwa hal itu hanyalah sebuah kewajaran dan bahwa setan tidak dapat mengganggu manusia sama sekali.”

Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah, di dalam Majmu'al-Fatawa, bab Idhah ad-Dilalah fi Umum ar risalah li ats-Tsaqlain, jilid19, hal.6-65, mengatakan, “Karenanya, sebagian orang-orang Mu'tazilah, seperti al-Haba'I dan Abu Bakar ar-Razi, walaupun mereka menyakini akan kebenaran keberadaan jin, mereka mengingkari masuknya jin ke dalam tubuh manusia. Sebab, menurut mereka, tidak ada dalil sunnah yang menyatakannya, tidak seperti masalah keberadaan jin yang dengan jelas diterangkan oleh Rasulullah saw. Walaupun pendapat ini keliru, namun mereka tetap memakainya. Dan ‘Abdulah ibn Ahmad ibn Hanbal berkata kepada ayahnya, “sungguh sebuah kaum telah mengingkari kebenaran masuknya jin kedalam tubuh manusia. “Dijawab oleh ayahnya, “Wahai anakku ! Sungguh mereka telah berbohong. Bukanlah dia (Nabi Muhammad saw) telah menjelaskan perkara itu dengan lisannya sendiri.”

Ia (Ibn Taimiyah) juga menyebutkan di dalam Majma'al Fatawa-nya, jilid 24, hal. 276-277, “Keberadaan jin telah disebutkan oleh Allah dan Rasul, ulama-ulama salaf pun telah sepakat mengenai hal ini, begitu juga dengan masalah masuknya jin ke dalam tubuh manusia. Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”(QS.al-Baqarah[2]:275) Rasulullah saw juga bersabda, “Sungguh setan itu menjalar di dalam tubuh bani Adam seperti menjalarnya darah dalam tubuhnya.”(HR.al-Bukhari dan Muslim dari Shafiyyah)

Imam Ibn al-Qayyim didalam bukunya yang berjudul Zad al-Ma'ad fi huda khair al-I'bad, juz 4, hal. 66-69, mengatakan, “Gangguan jiwa itu ada dua gangguan jiwa biasa dan gangguan jiwa yang berasal dari roh-roh jahat lagi keji (jin/setan). Gangguan jiwa yang pertama menjadi objek pengkajian dan pengobatan bagi bagi para dokter. Sedangkan gangguan jiwa kedua hanya ditangani oleh ulama-ulama dan orang-orang “pintar” yang mengakui keberadaan penyakit ini dan tidak mengingkarinya. Yaitu orang-orang mengakui bahwa pengobatannya adalah dengan jalan mempertemukan roh-roh yang baik, mulia, dan tinggi dengan roh-roh jahat lagi keji tersebut, sehingga roh-roh yang pertama akan mendepak pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh roh-roh kedua, menentang aksinya dan membatalkannya.

Hal ini diakui dan disebutkan oleh Baqrath (seorang dokter ahli di bidang penyakit jiwa) di dalam bukunya. Dia mengatakan, “Pengobatan yang saya sampaikan ii hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang terkena penyakit kejiwaan biasa, bukan penyakit kejiwaan yang berasal dari roh-roh jahat lagi keji (jin/setan).”

Adapun “dokter-dokter rendahan” dan orang-orang yang percaya kepada zandaqah (kekufuran), maka mereka mengingkari kenyataan ini dan dan tidak mengakui kebenarannya. Kesimpulan mereka bahwa hal itu bukanlah disebabkan karena jin, melainkan oleh depresi mental atau gangguan kejiwaan semata adalah benar (berlaku) untuk sebagian saja, bukan untuk keseluruhan. mereka (dokter-dokter zindiq) itu tidak mengakui selain depresi mental atau gangguan kejiwaan saja, sebuah kesimpulan bodoh yang orang-orang berakal dan mempunyai ma'rifat menjadi tertawa dibuatnya.

Mengenai cara pengobatan bagi penyakit jenis ini, harus dilaksanakan pada dua sisi, pertama dari sisi orang yang diobati, dan kedua, dari sisi orang yang mengobati. Sebab, ibarat berperang, seseorang tidak hanya diharuskan memiliki senjata yang tepat/cocok untuk berperang, melainkan juga harus mempunyai pendamping/pembantu yang kuat dalam peperangan itu. Kedua faktor ini harus dimiliki, yang jika kurang salah satu dari keduanya, maka tidak akan mendatangkan hasil yang diharapkan, apabila jika kurang kedua-duanya.

Pada sisi pertama, orang yang akan diobati itu harus membersihkan dan menguatkan jiwanya, benar-benar menghadapkan wajahnya kepada Sang Pencipta dan Penguasa jin/setan itu, dan berta'awwuzh (berlindung) kepada Allah SWT melalui hati dan lisannya sekaligus. Jika hatinya rusak (tidak bertauhid, bertaqwa, bertawakal, dan bertawajjuh (menghadap) kepada Allah, maka berarti ia tidak mempunyai senjata dalam berperang melawan musuh (jin). Sedangkan pada sisi kedua, yaitu pada orang yang bertindak mengobatinya, juga harus memiliki kedua faktor di atas. Semakin kuat kedua faktor ini pada dirinya, maka semakin mudahlah baginya untuk melaksanakan penyembuhan, bahkan ada yang hanya dengan mengatakan,”Keluarlah wahai jin!””Bismillah”, atau, “Lahaula wa la quwwata illa billah (tiada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah).” Rasulullah saw mengucapkan, “Keluarlah wahai musuh Allah ! Aku adalah Rasulullah,”saat mengobati.

Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah mengatakan, “Aku sendiri menyaksikan guruku yakni Syaikhul Islam, Ibn Taimiyah, menyuruh jin yang berada di dalam tubuh seseorang untuk keluar darinya, dengan mengatakan kepadanya, “Keluarlah kamu dari tubuh orang ini, karena tidak halal bagimu bercokol di sana.'Karena jin itu tidak mau keluar, maka ia memukulnya dengan cara memukul tubuh orang itu dengan sebuah tongkat. Setelah itu, barulah jin itu keluar darinya, dan sembuhlah orang itu dari sakitnya, ia tidak merasakan sakit sama sekali sewaktu tubuhnya dipukul oleh Ibn Tamiyah. Kami, dan orang-orang lain selain kami, telah beberapa kali menyaksikan kejadian itu secara langsung darinya, sampai Syaikh ini berkata,'Ringkasnya, hanya orang-orang yang kurang ilmu akalnya dan ma'rifat saja yang mengingkari penyakit ini serta pengobatannya. Dan kebanyakan penderita penyakit ini adalah disebabkan oleh kurangnya agama pada diri mereka dan rusaknya hati serta lisan mereka akibat tidak tersentuh oleh dzikir, ta'awwuzh, dan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga jin-jin jahat itu dengan mudah bercokol di tubuh mereka karena tidak bersenjata sama sekali.

Dari penjelasan di atas, tahulah kita bahwa apa yang dituliskan oleh Koran an-Nadwah pada edisi 14/10/1407 H, hal. 8, dari Dr. Muhammad irfan bahwa kata junun (gila) tidak terdapat di dalam kamus kedokteran, dan bahwa dakwaannya yang menyatakan bahwa masuknya jin ke dalam tubuh seseorang lalu berbicara dengan lidah orang itu adalah keliru seratus persen secara ilmiah, itu semua adalah sebuah kebatilan yang timbul akibat ketidaktahuannya terhadap syariat Islam dan ketetapan-ketetapan para ulama Ahlussunah wa al-Jamaah. Ketidaktahuan kebanyakan dokter tentang hal ini tidak ada, justru menunjukkan kebodohan besar dari mereka terhadap apa-apa yang diketahui oleh dokter-dokter / ulama-ulama yang terkenal amanah, jujur, dan mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang agama.

Masalah ini sudah menjadi ijma (kesepakatan) para ulama Ahlussunnah wa al-Jamaah sebagaimana disampaikan oleh Ibn Taimiyah dari sekalian ahli ilmu (ulama). Ia (Ibn Taimiyah) juga menerima berita ijma ini dari Abu al-Hasan al-Asy'ari yang didapatkannya dari para ulama Ahlussunnah wa al-Jamaah. Guru besar Abu Abdulah Muhammad ibn Abdullah asy-Syalabi al-Hanafi (w.769 H), di dalam bukunya yang berjudul Akam al-Marjan fi Garaib al-Akhbar wa ahkam al-Jan, bab. 51, juga menerimanya dari Abu al-Hasan al-Asy'ari.

Di atas juga telah aku sebutkan perkataan Ibn al-Qayyim bahwa dokter-dokter terkemuka dan orang-orang pandai telah mengakui kebenaran perkara ini dan bahwa mereka-mereka yang bodoh saja yang mengingkarinya. Maka renungkanlah, wahai pembaca, dan berpegang teguhlah dengan kebenaran ini! Janganlah sampai berperdaya oleh dokter-dokter yang bodoh dan orang-orang seumpama mereka, juga oleh orang-orang yang berbicara tanpa ilmu tentang masalah ini, juga oleh sebagian orang-orang ahli bid'ah dari kalangan kelompok Mutazilah dan kelompok-kelompok lainnya.

Catatan :

Hadits-hadits sahih dan perkataan-perkataan ulama yang telah saya sebutkan di atas menunjukkan bahwa berdialog dengan jin, memberi pelajaran kepadanya, mengingatkannya, dan mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam serta responnya terhadap itu semua, tidaklah bertentangan dengan firman Allah SWT di atas tentang doa Nabi Sulaiman. Begitu juga dengan tindakan menyuruhnya kepada kebaikan dan melarangnya berbuat kemungkaran serta memukulnya jika tidak mau keluar dari tubuh seseorang yang dihinggapinya, tidak bertentangan dengan ayat tersebut. bahkan, itu adalah sebuah kewajiban sebagai upaya pencegahan baginya dan perlindungan/pertolongan bagi manusia yang diganggunya. Di atas telah saya sebutkan bahwa Nabi saw telah mencekik leher setan hingga keluar air liurnya dan mengenai jari-jarinya, lalu beliau saw berkata, “Kalaulah bukan karena teringat kepada doa Nabi Sulaiman, sungguh telah aku ikat dia agar bisa dilihat oleh manusia.”

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda, “Sungguh musuh Allah, iblis. Telah datang kepadaku membawakan sebuah percikan api untuk dilemparkan ke wajahku, maka aku mengucapkan “Audzu billahi minka (aku berlindung kepaada Allah dari kejahatanmu)”sebanyak tiga kali, dan “Al'anuka bi lanatillah al-ammah (aku laknat engkau dengan laknat Allah yang umum)”. Kemudian, kalaulah bukan karena teringat kepada doa Nabi Sulaiman, sungguh telah aku ikat dia agar bisa dipermain-mainkan oleh anak-anak Madinah.” (HR.Muslim dari Abu Darda)

Akhirnya, aku berharap kiranya semua yang telah saya sebutkan ini dapat memuaskan penanya, dan kepada Allah saya meminta melalui Asma'al-Husna-Nya agar Dia membantu kita, sekalian orang Islam, untuk memahami agama dan istiqamah di dalamnya, dan semoga Dia menuntun kita semua kepada perkataan dan amal perbuatan yang benar, terjauh dari perkataan sia-sia tanpa ilmu dan perbuatan-perbuatan mungkar, tanpa kita sadari. Sungguh Dia Maha mampu melakukannya. Kemudian salawat dan salam kepada nabi kita, Nabi Muhammad saw, sahabat-sahabat, dan orang-orang yang setia mengikuti petunjuknya.

Abdul ‘aziz ibn ‘abdullah bin ‘Abdurrahman Ali Baz

Kepala Dewan Pendiri Rabithah ‘Alam Islami di Makkah al Mukarramah

dan Ketua Umum Badan Riset Ilmu, Fatwa, Dakwah, dan Bimbingan

Agama Kerajaan Saudi Arabia

Dikeluarkan pada tanggal 21/1/1407 H

2. Fatwa Lain-nya dari Badan Riset Ilmu, Dakwah, dan Bimbingan Agama, Kerajaan Saudi Arabia

Pertanyaan :

Di antara manusia, ada orang yang tubuhnya dimasuki oleh jin sehingga dikatakan bahwa ia sedang dihinggapi oleh asyad, yakni seorang jin kafir. Masalahnya, setelah memasukinya, jin itu menyuruh orang tersebut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari'at, seperti meninggalkan shalat, pergi ke gereja, atau melakukan hal-hal yang tidak disanggupinya. Jika orang ini tidak mau, maka ia akan menyiksanya. Bagaimanakah cara yang benar menurut syariat untuk mengatasi masalah ini ?”

Jawab :

Menyusupnya jin ke dalam tubuh manusia adalah sebuah perkara yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Adapun jika jin itu menyuruh orang tersebut untuk melakukan hal-hal yang diharamkan menurut syari'at, maka orang itu wajib menolaknya serta tetap berpegang kepada syari'at, sekalipun dengan demikian ia akan mendapatkan penyiksaan darinya. Ia juga harus meminta perlindungan kepada Allah serta membentengi dirinya dengan membaca Al-Quran dan dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw, di antaranya adalah membaca surah al-Fatimah, surah al-Ikhlas dan mu'awwidzatain (surah al-Falaq dan an-Nas).”Setelah itu, hendaklah ia menghembuskan nafasnya ke kedua telapak tangannya lalu mengusapkannya ke wajah dan seluruh tubuh.

Pertanyaan :

Ketika seseorang sakit lalu mengucapkan perkataan-perkataan yang tidak biasa, orang-orang akan mengatakan bahwa dia kemasukan jin. Apakah ini benar atau tidak ? Lalu mereka mendatangkan orang yang hafal Al-Qur'an dan membacakannya hingga ia kembali sehat seperti semula. Begitu juga dalam pernikahan, mereka mengikat mempelai lelaki dengan bacaan-bacaan yang khusus hingga ia tidak dapat menyetubuhi istrinya pada malam pengantin, apakah ini benar atau tidak ?

Jawab :

Pertama : Jin adalah salah satu jenis makhluk Allah yang keberadaanya disebut dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Mereka juga mukallaf, oleh sebab itu yang beriman di antara mereka akan masuk surga dan yang kafir akan masuk neraka. Adapun kemungkinan jin masuk ke dalam tubuh manusia termasuk hal yang sudah maklum dan terjadi. Adapun yang dipakai untuk mengobatinya adalah obat-obat yang berasal dari syariat, baik itu berupa doa-doa atau dengan membacakan Al-Qur'an kepadanya.

Kedua : Adapun seseorang membaca sesuatu pada malam pernikahan agar seorang suami terikat terhadap istrinya, hingga tidak dapat menyetubuhinya, hal itu merupakan bagian dari sihir. Sihir diharamkan dan tidak boleh menggunakannya. Larangan menggunakannya telah ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan hukuman sihir adalah dibunuh (dipancung).

Shalawat dan salam atas junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihiwa Sallam, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset dan Fatwa

Ketua

Wakil Ketua

Panitia

Anggota

Anggota

Abdul Aziz bin Abdul bin Baz

Abdurraziq Afifi

Abdullah bin Ghudayyan

Abdullah bin

Qu'ud

B. FATWA SYAIKH ATHIYYAH SAQAR, KETUA DEWAN FATWA AL-AZHAR MESIR

Pertanyaan :

Aku mempunyai seorang anak yang kadang-kadang mengalami kejang-kejang, kemudian sadar kembali. Seseorang berkata kepadaku, “Bacakanlah kepadanya Al-Qur'an agar Allah menjaganya dari kerasukan jin. Apakah ini benar ?”

Jawaban :

Ada beberapa penyakit syaraf yang disebabkan oleh ganggunan fisik maupun psikis yang dapat diketahui oleh para dokter, dengan cara memeriksa dan mengobatinya dengan obat-obatan modern, atau dengan sarana lain yang diketahui oleh para ahli. Jadi, terlebih dahulu si sakit harus diperiksakan ke dokter. Apabila sembuh maka itulah penyakitnya, akan tetapi jika tidak, berarti penyebabnya adalah hal lain yang kebanyakan manusia masih meragukannya. Meski masalah kejiwaan dan rohani dapat dipastikan dan tidak diragukan lagi, karena saat ini ada metode dan ilmu khusus yang mempelajarinya.

Fatwa nombor 5802 tertanggal 7/7/1403 H

Fatwa Lajnah Ad-Dai'mah li Al-Buhuts wa Al-Ifta' (1/183)