Selasa, 11 November 2008

Megamati Pengamatnya Pengamat

*Ketika seseorang berkomentar tentang seorang pengamat, berarti secara tidak langsung ia juga berperan sebagai seorang pengamat. Hal ini sebenarnya yang ingin saya bahas dari judul posting yang sedikit agak bingungin ini :P *

magnifying-glass.jpgDari sebuah isu yang santer dibicarakan minggu lalu, ada sebuah tulisan ringkas yang berisi pendapat dari seorang pengamat. Sebagai orang yang awam mengenai masalah yang dibahas, tentunya saya hanya membaca tulisan tersebut sebagaimana layaknya sebuah pernyataan mengenai isu-isu yang terjadi di masyarakat. Sebuah pernyataan yang paling tidak bisa menambah informasi tentang isu tersebut.

Pada akhir tulisan itu, terdapat juga kolom komentar pembaca yang sudah banyak terisi. Komentar-komentar yang pro dan kontra tentang sang pengamat; mulai dari yang hanya mencaci-maki mengkritik dan tidak senang dengan komentar sang pengamat; sampai dengan yang mencoba melihat sisi positif dari isu yang dibahas.

Apa yang menarik dari fenomena ini?

  1. tidak ada sedikitpun apresiasi terhadap pendapat sang pengamat. (sedemikian jeleknya kah pendapat sang pengamat? apakah pendapatnya 100% salah? dan apakah benar komentarnya seperti itu, atau itu hanya sepotong komentar yang dicuplik si penulis demi membuat suatu tulisan yang kontroversial menarik?)
  2. sedikit sekali komentar yang berisi ungkapan untuk melihat akar masalah dari isu yang terjadi; dan tidak ada juga yang betul-betul memberikan sebuah alternatif solusi (padahal kalau mau brainstorming -mencoba mengkontribusikan ide di kolom komentar- kan tidak ada salahnya?)
  3. sama sekali tidak ada komentar terhadap si reporter, atau si penulis yang menuangkan pendapat sang pengamat dalam bentuk tulisan tersebut. (bukankah akan lebih baik jika ada penilaian terhadap si penulis agar di waktu yang akan datang ia dapat membuat tulisan yang lebih baik, misalnya dengan tidak hanya mencari sumber dari satu orang pengamat saja, dsb)

:D hehe… ini hanya sekedar observasi terhadap orang-orang yang mengomentari sang pengamat… dan itu mungkin juga saya, Anda, ataupun mereka semua.

Rasanya, kita perlu lebih “pintar” untuk berkomentar, agar ada sesuatu yang bermanfaat bagi kita maupun bagi orang lain.

Tidak ada komentar: